Sabtu, 27 Februari 2016

Motifasi Sukses!!

Memulai usaha tidak sesulit yang dibayangkan.

Golongan kanan dapat ciptakan keajaiban-keajaiban.

Dengan otak kanan, Anda berani berteriak, “Mau keluar dari kemiskinan? Tingkatkan pendapatan!” kebalikannya, golongan kiri Cuma bisa berani berbisik, “Ketatkan pengeluaran”.

Perlu otak kanan untuk pahami agama.

Otak kanan itu yang menentukan 80 persen kesuksesan.

Golongan kanan melakukan sesuatu karena panggilan jiwa, bukan panggilan kerja? Sepenuh hati, bukan sepenuh gaji.

Tanpa otak kanan, Anda tidak lebih dari seonggok prosessor komputer.


Gabungan antara adab doa dan hukum LOA (Law of Attrakction) membuat impian Anda terwujud dalam waktu yang jauh lebih cepat! Jadi, gabungkan keduanya, bukan salah satunya.

Begitu doa orang tua Anda selaras dengan doa Anda, berarti doa Anda lebih ‘melangit’. Begitu impian orangtua Anda selaras dengan impian Anda, berarti impian Anda menjadi lebih ‘bersayap’.

Anda mesti memastikan keselarasan impian Anda dengan impian orangtua Anda dan pasangan Anda.

Otak kiri Anda akan lebih aktif sewaktu Anda terjaga, sebaliknya, otak kanan Anda akan lebih aktif sewaktu Anda tidur. Karena itulah ketika tidur, kemahiran-kemahiran khas kanan -seperti kreativitas, imajinasi, intuisi, dan sintesis- dapat bermunculan. Kanan itu lebih utama daripada kiri! Right?

Menikah itu berkorelasi positif dengan rezeki.

Setiap pria yang berhasil, ternyata ada wanita yang mendampinginya, dan wanita itu adalah istrinya. Setiap pria yang gagal, ternyata juga ada seorang wanita yang mendampinginya, tetapi wanita itu bukan istrinya.


Dengan pola pikir liniernya, orang yang kuat otak kirinya tidak mampu menyikapi ketidakpastian, perubahan, dan resiko. Golongan kanan lebih menguasai hubungan-hubungan.

Golongan kanan, lantaran berpikir holistik, menguasai interpersonal, dan terbiasa dengan perubahan, maka mereka maklum bahwa bukan Cuma satu jawaban yang benar.

Ingatlah kalau boleh diidentifikasikan kanan itu kaya, kiri itu kere.

Rezeki yang tidak disangka-sangka, itulah rezeki otak kanan.

Dengan otak kanan, Anda berani menantang status quo, mencari pendekatan-pendekatan baru, memahami pesan-pesan tersembunyi (implisit), dan membuat perumpamaan-perumpamaan (metafora).

Bayangkan impian itu, kemudian berpura-pura seolah-olah itu sedang terjadi. Teruslah berpura-pura sampai itu benar-benar terjadi.

Menyelaraskan impian itu memang tidak gampang. Namun, bilamana Anda berhasil menyakinkan Sepasang Bidadari untuk menyelaraskan impian, maka terbukalah lebar-lebar pintu rezeki di hadapan Anda. Ajaib!

Segala sesuatu masih bisa Anda ‘kendalikan’. Dengan apa? Dengan doa, dzikir, dan sejenisnya.


Tahukan Anda, keridhaan Yang Maha Kuasa itu tidak terlepas, dari keridhaan orangtua? Tahukah Anda, Lingkar Pencipta itu tidak terlepas dari Lingkar Keluarga? Kalaulah Dia sudah ridha, maka menggerakkan LOA (Law of Attrakction), doa, dan impian adalah perkara yang mudah.

Doa orang tua membuat rezeki Anda betul-betul tercurah.

Di atas segalanya, jika Anda memiliki impian, jika Anda serius ingin mewujudkannya, maka salah satu syaratnya adalah Anda harus menetapkan kapan itu akan terjadi.

Tetaplah santun dalam memberi masukan dan pendapat. Right?

Setiap orang adalah unik. Setiap orang punya cara tersendiri untuk meraih kemenangan, dengan lebih cepat. Yang mana cara tersebut mungkin hanya berlaku pada dirinya, namun tidak berlaku pada orang lain.

Pikiran kosong lebih mudah dikalahkan oleh pikiran yang berisi. Pikiran yang lemah mudah dikalahkan oleh pikiran yang kuat. Pikiran yang ragu-ragu mudah dikalahkan oleh pikiran yang yakin.

Berbakti kepada orang tua itu akan menguak langit dan memanggil rezeki.

Apabila Anda berhasil membuat sepasang bidadari tersenyum, pastilah yang Maha Membalas serta merta akan mengulurkan tangan-Nya untuk Anda.


Bagi Anda yang sudah tidak memiliki orang tua lagi (meninggal), cobalah temui sahabat-sahabat orangtua Anda yang masih hidup. Terus, senangkan mereka dan mintalah doa dari mereka.

Dengan otak kanan, Anda berani bersedekah sebelum memulai usaha atau dapat kerja. Justru dengan begitu, usaha dan kerjanya akan lebih lancar.

Dengan otak kanan, Anda dapat bersyukur tatkala ditimpa musibah. Justru disitulah tersimpan potensi rezeki, kesempatan ‘naik kelas’, dan hikmah berharga.

Usaha yang diajarkan oleh otak kanan, cukup sedekah, memasarkan produk, dan memulai usaha.